Rabu, 06 Desember 2017

Studi Kasus Architecture Sysem Enterprise

"Penerapan Enterprise Application Integration Pada Sebuah Bank"
Enterprise Application Integration proses menghubungkan aplikasi (dalam suatu organisasi) dengan tujuan untuk menyederhanakan dan mengautomasi proses bisnis.  Integrasi aplikasi dan data sehingga mudah untuk di share.  Contoh : Penerbit ingin tahu berapa jumlah buku yang sudah terjual habis.Integrasi dilakukan tanpa membuat perubahan signifikan pada aplikasi dan sumber data.

Sebuah bank dengan aplikasi-aplikasinya yang canggih, tapi tanpa sistem EAI yang canggih pula, akan mengalami kesulitan dalam menambah inovasi layanan baru terhadap para nasabahnya. Di sini akan dijelaskan dua contoh kesulitan yang akan dialami dalam menambahkan layanan baru:
Proses penambahan layanan mobile banking akan menjadi beberapa bulan lebih lambat jika implementor sistem mobile banking harus melakukan pemrograman untuk mengirim transaksi dengan format SWIFT ke sistem kartu kredit dan FIX ke sistem tabungan. Sistem mobile banking ini menggunakan XML (misalnya), dan proses implementasi akan menjadi jauh lebih sederhana, jika semua komunikasi dapat dilakukan dengan XML
Bank ini ingin menambahkan fasilitas untuk memudahkan nasabahnya membeli saham perdana pada IPO melalui ATM. Untuk itu, perlu dilakukan integrasi antara aplikasi sistem tabungan dengan aplikasi dari perusahaan pialang. Aplikasi Sistem Tabungan menggunakan FIX, sedangkan aplikasi dari perusahaan pialang menggunakan EDI. Maka dibutuhkan waktu untuk memodifikasi salah satu sistem agar mengerti format dari sistem lainnya.
Sebuah bank dengan aplikasi-aplikasinya yang canggih, tapi tanpa sistem EAI yang canggih pula, akan mengalami kesulitan dalam menambah inovasi layanan baru terhadap para nasabahnya. Di sini akan dijelaskan dua contoh kesulitan yang akan dialami dalam menambahkan layanan baru:
Proses penambahan layanan mobile banking akan menjadi beberapa bulan lebih lambat jika implementor sistem mobile banking harus melakukan pemrograman untuk mengirim transaksi dengan format SWIFT ke sistem kartu kredit dan FIX ke sistem tabungan. Sistem mobile banking ini menggunakan XML (misalnya), dan proses implementasi akan menjadi jauh lebih sederhana, jika semua komunikasi dapat dilakukan dengan XML
Bank ini ingin menambahkan fasilitas untuk memudahkan nasabahnya membeli saham perdana pada IPO melalui ATM. Untuk itu, perlu dilakukan integrasi antara aplikasi sistem tabungan dengan aplikasi dari perusahaan pialang. Aplikasi Sistem Tabungan menggunakan FIX, sedangkan aplikasi dari perusahaan pialang menggunakan EDI. Maka dibutuhkan waktu untuk memodifikasi salah satu sistem agar mengerti format dari sistem lainnya.



Sumber:
https://amrin11zulmi.wordpress.com/2016/03/04/integrasi-aplikasi-perusahaan-eai/

Studi kasus Teknologi Enterprise Architecture

Studi kasus Teknologi Enterprise Architecture

  1. Penerapan Enterprise Architecture Planning Dalam Perancangan Arsitektur Sistem Informasi (Studi Kasus: Bagian Logistik It Telkom)
Arsitektur enterprise (EA) merupakan suatu upaya memandang elemen-elemen yang ada di enterprise secara keseluruhan sebagai satu kesatuan. Selain itu, arsitektur enterprise mempunyai arti penting bagi organisasi sebab salah satu hasilnya adalah keselarasan antara TI dan kebutuhan bisnis. Untuk mengembangkan dan mengelola arsitektur enterprise perlu diadopsi atau dikembangkan sendiri EA framework dan EA Proses. Zachman Framework, salah satu dari EA Framework, merupakan skema klasifikasi yang digunakan untuk mengorganisasikan artefak enterprise. Framework ini merupakan framework yang paling populer, diperkenalkan pertama kali oleh John Zachman dan kemudian diperluas bersama Sowa. Framework Zachman dapat dimanfaatkan untuk menentukan apakah suatu metodologi meliputi semua aspek dalam arsitektur enterprise atau sebaliknya aspek apa saja yang dicakup oleh suatu metodologi. Selain itu, framework ini menyediakan alat yang bernilai bagi arsitek enterprise untuk membantu mengelola artefak enterprise. Dalam pengembangan atau pengelolaan produk arsitektur enterprise terdapat banyak proses/metodologi yang dapat dipakai. Perencanaan Arsitektur Enterprise (Enterprise Architecture Planning/EAP) yang berbasis pada Zachman Framework adalah salah satu metodologi arsitektur enterprise. EAP didefinisikan sebagai proses pendefinisian arsitektur dalam penggunaan informasi untuk mendukung bisnis dan rencana untuk mengimplementasikan arsitektur tersebut. Proses EAP mencakup dua baris teratas pada kolom data, fungsi, dan jaringan dalam Zachman Framework. EAP memberikan hasil berupa cetak biru TI, yaitu arsitektur data, arsitektur aplikasi, dan arsitektur teknologi sebagai pedoman untuk perancangan sistem TI. Dalam tugas akhir ini, akan dicoba untuk menerapkan EAP di Bagian Logistik IT Telkom. Bagian Logistik merupakan suatu bagian yang berfungsi dalam kegiatan pengelolaan barang dan jasa yang meliputi kegiatan yang dimulai dari merencanakan sampai dengan penghapusan untuk semua unit. 
  1. Perencanaan Arsitektur Perusahaan pada Bagian Instalasi Rawat Jalan dengan Kerangka Kerja TOGAF ADM Studi Kasus Rumah Sakit Jiwa Menur Surabaya
Penelitian ini menghasilkan rencana arsitektur perusahaan yang dapat digunakan oleh Instalasi Rawat Jalan RSJ Menur Surabaya dengan kerangka kerja TOGAF ADM. Ada beberapa tahapan yang akan dilakukan yaitu pengumpulan data, penyusunan arsitektur visi, penyusunan arsitektur bisnis, penyusunan arsitektur data, penyusunan arsitektur aplikasi, penyusunan arsitektur teknologi, dan evaluasi arsitektur perusahaan. Dalam penyusunan arsitektur data, hal yang dilakukan adalah penyusunan arsitektur data berdasarkan dokumen laporan, membuat relasi antar entias data, membuat matriks fungsi bisnis dan entitas data, dan membuat analisis gap arsitektur data. Pada penyusunan arsitektur aplikasi, hal yang dilakukan adalah merencanakan kandidat aplikasi, membuat matriks fungsi bisnis, merancang kandidat aplikasi, serta membuat analisis gap arsitektur aplikasi. Sedangkan dalam tahap penyusunan arsitektur teknologi, hal yang dilakukan adalah merencanakan kandidat teknologi, membuat topologi jaringan dan membuat analisis gap arsitektur teknologi. evaluasi arsitektur perusahaan dilakukan dengan cara wawancara kepada stakeholder tentang hasil arsitektur. Hasil evaluasi menyatakan bahwa arsitektur perusahaan yang telah dibuat dapat diterima dan dipertimbangkan untuk diimplementasikan.

  1. PEMODELAN ARSITEKTUR ENTERPRISE PERGURUAN TINGGI DENGAN METODE TOGAF (Studi Kasus Universitas Nahdlatul Ulama Cirebon)
Strategi dan kebijakan dalam suatu organisasi yang non profit oriented juga mengutamakan pada layanan konsumen. Perkembangan sistem informasi dan teknologi informasi akan berdampak pada persaingan yang semakin ketat, hal ini berlaku juga di dunia pendidikan terutama bagi perguruan tinggi yang dikelola oleh masyarakat (swasta), membuat pihak pengelola untuk membangun dan mengembangkan sistem informasi dalam membantu aktifitas bisnis, untuk mencapai tujuan organisasi serta layanan bagi stake holder terutama yang berhubungan dengan data, informasi, teknologi dan aplikasi. Pembangunan dan pengembangan sistem informasi ini 
harus selaras dengan arah strategi organisasi (enterprise), ditemukan beberapa kasus pengelolaan sistem informasi mengalami kegagalan dalam mencapai tujuan (objective) organisasi karena pemanfaatan ini tidak sesuai dengan arah dan tujuan perguruan tinggi (organisasi).
The Open Group Architecture Framework (TOGAF) merupakan framework dan metode untuk arsitektur enterprise yang menyediakan metodologi untuk menganalisis arsitektur bisnis secara keseluruhan. Terdapat tiga domain arsitektur yang diterima secara umum sebagai bagian dari keseluruhan arsitektur enterprise ketiga domain tersebut didukung oleh TOGAF yaitu Architecture Development Method (ADM) menjelaskan bagaimana menemukan sebuah arsitektur perusahaan/lembaga/organisasi secara rinci sesuai dengan kebutuhan bisnisnya, dan ini adalah bagian inti dari TOGAF.
Tujuan membuat pemodelan arsitektur enterprise Universitas Nahdlatul Ulama Cirebon berupa blueprint yang meliputi arsitektur bisnis, arsitektur data, dan arsitektur aplikasi guna mendukung aktifitas bisnis Universitas Nahdlatul Ulama Cirebon menggunakan framework TOGAF. Adapun dalam melakukan pemodelan mengunakan fasilitas yang diberikan oleh TOGAF yaitu Architecture Development Method (ADM) dengan menggunakan 6 fase yang dimiliki oleh ADM. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi praktis bagi pemangku keputusan di Universitas Nahdlatul Ulama Cirebon dalam merencanakan arsitektur sistem informasi dalam pengelolaan perguruan tinggi sesuai dengan visi dan misi yang ditetapkan.
Sumber:
https://journal.uniku.ac.id/index.php/cloudinformation/article/view/567

The Open Group Architecture Framework (TOGAF)

TOGAF
(The Open Group Architecture Framework)
A.                Apa itu TOGAF?
TOGAF (The Open Group Architecture Framework) adalah sebuah framework yang bersifat generik untuk mengembangkan arsitektur yang dapat memenuhi kebutuhan bisnis. Jadi perlu dicatat di sini bahwa TOGAF adalah sebuah framework dan bukan arsitektur.
TOGAF sendiri merupakan standard dari Open Group dan awalnya berdasarkan TAFIM (Technical Architecture Framework for Information Management).
TOGAF juga dapat dikatakan sebagai sebuah kerangka (metoda) terperinci dan sekumpulan perangkat pendukung untuk mengembangkan sebuah arsitektur teknologi informasi perusahaan. Kerangka menyediakan sebuah klasifikasi untuk menghubungkan konsep-konsep yang menggambarkan dunia nyata pada konsep-konsep yang menggambarkan sistem informasi dan implementasinya. Kerangka digunakan untuk mengelompokkan informasi yang diperlukan dengan tujuan untuk menjelaskan keseluruhan perusahaan dan untuk menyimpan informasi tersebut, biasanya didukung oleh perangkat tempat penyimpanan yang tepat.
Framework arsitektur merupakan sebuah tool  yang dapat digunakan untuk mengembangkan jangkauan secara luas dari arsitektur yang berbeda-beda.  Framework  arsitektur seharusnya menguraikan suatu metode untuk merancang sistem informasi yang berhubungan dengan sekumpulan  building block dan untuk menunjukan bagaimana  building block sesuai satu sama lain. Menggunakan  framework arsitektur akan mempercepat dan menyederhanakan pengembangan arsitektur, menyakinkan cakupan yang lebih lengkap dari solusi yang dirancang, dan menyakinkan bahwa arsitektur yang dipilih mengijinkan untuk pertumbuhan masa depan sebagai respon terhadap kebutuhan bisnis. TOGAF memegang peranan penting membantu proses pengembangan arsitektur dan memungkinkan pengguna TI membangun solusi berbasis sistem terbuka untuk kebutuhan bisnis mereka.
Menurut The Open Group (2007), ada empat jenis arsitektur yang umumnya diterima sebagai bagian dari keseluruhan arsitektur  enterprise,  yaitu arsitektur bisnis, arsitektur data, arsitektur aplikasi, dan arsitektur teknologi. Kombinasi arsitektur data dan arsitektur  aplikasi disebut juga sebagai arsitektur sistem informasi. Sebenarnya TOGAF secara asli dirancang untuk mendukung arsitektur teknologi. Tetapi TOGAF semakin berkembang dan kemudian mendukung keempat jenis arsitektur tersebut.
Saat ini memang TOGAF sangat populer di dunia sebagai framework untuk pembuatan arsitektur enterprise. Tentunya ada beberapa alasan mengapa TOGAF menjadi begitu populer.  Berikut ini beberapa diantaranya:
1.      TOGAF merupakan standard terbuka dan tidak tergantung dari vendor ataupun teknologi yang digunakan
2.      Mendukung keselarasan antara IT dan bisnis
3.      Berdasarkan praktik-praktik terbaik
4.      Dapat disesuaikan sesuai kebutuhan organisasi yang menerapkannya
5.      Merupakan metoda umum yang komprehensif
B.                 Sejarah TOGAF
TOGAF pertama kali dirilis pada tahun 1996 dan saat ini sudah sampai di versi 9.1. Pada awalnya, TOGAF dikembangkan oleh anggota dari The Open Group, berasal dari forum architecture. Perkembangan awal dari TOGAF yaitu versi 1 yang dikeluarkan pada tahun 1995. Versi 1 TOGAF ini didasarkan pada Kerangka Arsitektur Teknis Manajemen Informasi (TAFIM), yang dikembangkan oleh Departemen Pertahanan AS (DoD). Departemen Pertahanan memberikan izin eksplisit kepada The Open Group untuk menciptakan TOGAF dengan membangun TAFIM yang merupakan hasil bertahun-tahun dari upaya proses pengembangan dengan investasi yang berasal dari pemerintah AS.
C.                Komponen-komponen Yang Ada Pada TOGAF
·         Architecture Development Method (ADM)
Menurut The Open Group (2007), ada empat jenis arsitektur yang umumnya diterima sebagai bagian dari keseluruhan arsitektur  enterprise,  yaitu arsitektur bisnis, arsitektur data, arsitektur aplikasi, dan arsitektur teknologi. Kombinasi arsitektur data dan arsitektur  aplikasi disebut juga sebagai arsitektur sistem informasi. Sebenarnya TOGAF secara asli dirancang untuk mendukung arsitektur teknologi. Tetapi TOGAF semakin berkembang dan kemudian mendukung keempat jenis arsitektur tersebut.
Saat ini memang TOGAF sangat populer di dunia sebagai framework untuk pembuatan arsitektur enterprise. Tentunya ada beberapa alasan mengapa TOGAF menjadi begitu populer.  Berikut ini beberapa diantaranya:
1.      TOGAF merupakan standard terbuka dan tidak tergantung dari vendor ataupun teknologi yang digunakan
2.      Mendukung keselarasan antara IT dan bisnis
3.      Berdasarkan praktik-praktik terbaik
4.      Dapat disesuaikan sesuai kebutuhan organisasi yang menerapkannya
5.      Merupakan metoda umum yang komprehensif
A.    Sejarah TOGAF
TOGAF pertama kali dirilis pada tahun 1996 dan saat ini sudah sampai di versi 9.1. Pada awalnya, TOGAF dikembangkan oleh anggota dari The Open Group, berasal dari forum architecture. Perkembangan awal dari TOGAF yaitu versi 1 yang dikeluarkan pada tahun 1995. Versi 1 TOGAF ini didasarkan pada Kerangka Arsitektur Teknis Manajemen Informasi (TAFIM), yang dikembangkan oleh Departemen Pertahanan AS (DoD). Departemen Pertahanan memberikan izin eksplisit kepada The Open Group untuk menciptakan TOGAF dengan membangun TAFIM yang merupakan hasil bertahun-tahun dari upaya proses pengembangan dengan investasi yang berasal dari pemerintah AS.
D.                Komponen-komponen Yang Ada Pada TOGAF
·         Architecture Development Method (ADM)
terdapat dalam perusahaan serta industri teknologi informasi secara umum. Aset tersebut diyakini perusahaan harus  tersedia untuk pengembangan arsitektur. Pada fase yang relevan sepanjang TOGAF ADM, terdapat peringatan untuk mempertimbangkan aset arsitektur apa dari TOGAF  Enterprise Continuum yang harus dipakai arsitek jika tersedia.
·         TOGAF Reference Models (RM)
Komponen ini memuat architectural reference models yang mencakup TOGAF Foundation Architecture dan The Integrated Information Infrastructure RM.
·         Architecture Capability Framework
Komponen ini memuat proses, keahlian, peran dan tanggung jawab dalam organisasi yang dibutuhkan agar arsitektur dapat berfungsi.
E.                 Jenis Arsitektur di dalam TOGAF (domain)
Ada empat jenis arsitektur yang secara umum diterima sebagai bagian dari arsitektur perusahaan secara keseluruhan, yang semuanya menggunakan TOGAF yang didukung:
1.      Business Process Architecture - mendefinisikan strategi bisnis, pemerintahan, organisasi, dan proses bisnis utama.
2.      Data Architecture - menjelaskan struktur aset data logis dan fisik organisasi dan sumber daya manajemen data.
3.      Aplication Architecture - menyediakan cetak biru untuk sistem aplikasi individu untuk digunakan, interaksi mereka, dan hubungan mereka dengan proses bisnis inti organisasi.
4.      Technical Architecture - menjelaskan software logis dan kemampuan perangkat keras yang diperlukan untuk mendukung penyebaran bisnis, data, dan layanan aplikasi. Ini termasuk infrastruktur TI, middleware, jaringan, komunikasi, pengolahan, standar, dll
5.      Keuntungan dari Menggunakan TOGAF
Setiap organisasi berusaha untuk mendesain dan implementasi arsitektur enterprise untuk mendukung aplikasi bisnis mission-critical, dengan menggunakan blok bangunan sistem terbuka.
Suatu perusahaan yang merancang dan mengimplementasikan arsitektur enterprisemenggunakan TOGAF dipastikan bahwa desain dan spesifikasi pengadaan yang akan sangat memudahkan implementasi sistem terbuka, dan akan memungkinkan manfaat dari sistem terbuka bertambah untuk organisasi mereka dengan menurunkan risiko.
F.                 Kelebihan dan Kekurangan TOGAF
Kelebihan Togaf
·Sifatnya yang fleksibel dan bersifat open source.
·Sistematis
·Focus pada siklus implementasi (ADM) dan proses
·Kaya akan area teknis arsitektur
·Recource base menyediakan banyak material referensi
·Karena melibatkan banyak pihak terutama industri, di TOGAF banyak memberikan best practice atau kejadian riil di dunia nyata
Kekurangan Togaf
·         Tidak ada templates standart untuk seluruh domain (misalnya untuk membuat blok diagram)
·         Tidak ada artefak yang dapat digunakan ulang (ready made)
Sumber:
https://itgid.org/framework-togaf/

ENTERPRISE APPLICATION INTEGRATION


Teknologi Enterprise Architecture + Vendor/Perusahaan Enterprise Architecture