Rabu, 06 Desember 2017

Studi kasus Teknologi Enterprise Architecture

Studi kasus Teknologi Enterprise Architecture

  1. Penerapan Enterprise Architecture Planning Dalam Perancangan Arsitektur Sistem Informasi (Studi Kasus: Bagian Logistik It Telkom)
Arsitektur enterprise (EA) merupakan suatu upaya memandang elemen-elemen yang ada di enterprise secara keseluruhan sebagai satu kesatuan. Selain itu, arsitektur enterprise mempunyai arti penting bagi organisasi sebab salah satu hasilnya adalah keselarasan antara TI dan kebutuhan bisnis. Untuk mengembangkan dan mengelola arsitektur enterprise perlu diadopsi atau dikembangkan sendiri EA framework dan EA Proses. Zachman Framework, salah satu dari EA Framework, merupakan skema klasifikasi yang digunakan untuk mengorganisasikan artefak enterprise. Framework ini merupakan framework yang paling populer, diperkenalkan pertama kali oleh John Zachman dan kemudian diperluas bersama Sowa. Framework Zachman dapat dimanfaatkan untuk menentukan apakah suatu metodologi meliputi semua aspek dalam arsitektur enterprise atau sebaliknya aspek apa saja yang dicakup oleh suatu metodologi. Selain itu, framework ini menyediakan alat yang bernilai bagi arsitek enterprise untuk membantu mengelola artefak enterprise. Dalam pengembangan atau pengelolaan produk arsitektur enterprise terdapat banyak proses/metodologi yang dapat dipakai. Perencanaan Arsitektur Enterprise (Enterprise Architecture Planning/EAP) yang berbasis pada Zachman Framework adalah salah satu metodologi arsitektur enterprise. EAP didefinisikan sebagai proses pendefinisian arsitektur dalam penggunaan informasi untuk mendukung bisnis dan rencana untuk mengimplementasikan arsitektur tersebut. Proses EAP mencakup dua baris teratas pada kolom data, fungsi, dan jaringan dalam Zachman Framework. EAP memberikan hasil berupa cetak biru TI, yaitu arsitektur data, arsitektur aplikasi, dan arsitektur teknologi sebagai pedoman untuk perancangan sistem TI. Dalam tugas akhir ini, akan dicoba untuk menerapkan EAP di Bagian Logistik IT Telkom. Bagian Logistik merupakan suatu bagian yang berfungsi dalam kegiatan pengelolaan barang dan jasa yang meliputi kegiatan yang dimulai dari merencanakan sampai dengan penghapusan untuk semua unit. 
  1. Perencanaan Arsitektur Perusahaan pada Bagian Instalasi Rawat Jalan dengan Kerangka Kerja TOGAF ADM Studi Kasus Rumah Sakit Jiwa Menur Surabaya
Penelitian ini menghasilkan rencana arsitektur perusahaan yang dapat digunakan oleh Instalasi Rawat Jalan RSJ Menur Surabaya dengan kerangka kerja TOGAF ADM. Ada beberapa tahapan yang akan dilakukan yaitu pengumpulan data, penyusunan arsitektur visi, penyusunan arsitektur bisnis, penyusunan arsitektur data, penyusunan arsitektur aplikasi, penyusunan arsitektur teknologi, dan evaluasi arsitektur perusahaan. Dalam penyusunan arsitektur data, hal yang dilakukan adalah penyusunan arsitektur data berdasarkan dokumen laporan, membuat relasi antar entias data, membuat matriks fungsi bisnis dan entitas data, dan membuat analisis gap arsitektur data. Pada penyusunan arsitektur aplikasi, hal yang dilakukan adalah merencanakan kandidat aplikasi, membuat matriks fungsi bisnis, merancang kandidat aplikasi, serta membuat analisis gap arsitektur aplikasi. Sedangkan dalam tahap penyusunan arsitektur teknologi, hal yang dilakukan adalah merencanakan kandidat teknologi, membuat topologi jaringan dan membuat analisis gap arsitektur teknologi. evaluasi arsitektur perusahaan dilakukan dengan cara wawancara kepada stakeholder tentang hasil arsitektur. Hasil evaluasi menyatakan bahwa arsitektur perusahaan yang telah dibuat dapat diterima dan dipertimbangkan untuk diimplementasikan.

  1. PEMODELAN ARSITEKTUR ENTERPRISE PERGURUAN TINGGI DENGAN METODE TOGAF (Studi Kasus Universitas Nahdlatul Ulama Cirebon)
Strategi dan kebijakan dalam suatu organisasi yang non profit oriented juga mengutamakan pada layanan konsumen. Perkembangan sistem informasi dan teknologi informasi akan berdampak pada persaingan yang semakin ketat, hal ini berlaku juga di dunia pendidikan terutama bagi perguruan tinggi yang dikelola oleh masyarakat (swasta), membuat pihak pengelola untuk membangun dan mengembangkan sistem informasi dalam membantu aktifitas bisnis, untuk mencapai tujuan organisasi serta layanan bagi stake holder terutama yang berhubungan dengan data, informasi, teknologi dan aplikasi. Pembangunan dan pengembangan sistem informasi ini 
harus selaras dengan arah strategi organisasi (enterprise), ditemukan beberapa kasus pengelolaan sistem informasi mengalami kegagalan dalam mencapai tujuan (objective) organisasi karena pemanfaatan ini tidak sesuai dengan arah dan tujuan perguruan tinggi (organisasi).
The Open Group Architecture Framework (TOGAF) merupakan framework dan metode untuk arsitektur enterprise yang menyediakan metodologi untuk menganalisis arsitektur bisnis secara keseluruhan. Terdapat tiga domain arsitektur yang diterima secara umum sebagai bagian dari keseluruhan arsitektur enterprise ketiga domain tersebut didukung oleh TOGAF yaitu Architecture Development Method (ADM) menjelaskan bagaimana menemukan sebuah arsitektur perusahaan/lembaga/organisasi secara rinci sesuai dengan kebutuhan bisnisnya, dan ini adalah bagian inti dari TOGAF.
Tujuan membuat pemodelan arsitektur enterprise Universitas Nahdlatul Ulama Cirebon berupa blueprint yang meliputi arsitektur bisnis, arsitektur data, dan arsitektur aplikasi guna mendukung aktifitas bisnis Universitas Nahdlatul Ulama Cirebon menggunakan framework TOGAF. Adapun dalam melakukan pemodelan mengunakan fasilitas yang diberikan oleh TOGAF yaitu Architecture Development Method (ADM) dengan menggunakan 6 fase yang dimiliki oleh ADM. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi praktis bagi pemangku keputusan di Universitas Nahdlatul Ulama Cirebon dalam merencanakan arsitektur sistem informasi dalam pengelolaan perguruan tinggi sesuai dengan visi dan misi yang ditetapkan.
Sumber:
https://journal.uniku.ac.id/index.php/cloudinformation/article/view/567

Tidak ada komentar:

Posting Komentar