"Penerapan Enterprise Application Integration Pada Sebuah
Bank"
Enterprise Application Integration proses menghubungkan
aplikasi (dalam suatu organisasi) dengan tujuan untuk menyederhanakan dan
mengautomasi proses bisnis. Integrasi aplikasi dan data sehingga mudah
untuk di share. Contoh : Penerbit ingin tahu berapa jumlah buku yang
sudah terjual habis.Integrasi dilakukan tanpa membuat perubahan signifikan pada
aplikasi dan sumber data.
Sebuah bank dengan aplikasi-aplikasinya yang canggih,
tapi tanpa sistem EAI yang canggih pula, akan mengalami kesulitan dalam
menambah inovasi layanan baru terhadap para nasabahnya. Di sini akan dijelaskan
dua contoh kesulitan yang akan dialami dalam menambahkan layanan baru:
Proses penambahan layanan mobile banking akan
menjadi beberapa bulan lebih lambat jika implementor sistem mobile banking
harus melakukan pemrograman untuk mengirim transaksi dengan format SWIFT ke
sistem kartu kredit dan FIX ke sistem tabungan. Sistem mobile banking
ini menggunakan XML (misalnya), dan proses implementasi akan menjadi jauh lebih
sederhana, jika semua komunikasi dapat dilakukan dengan XML
Bank ini ingin menambahkan fasilitas untuk memudahkan nasabahnya membeli saham perdana pada IPO melalui ATM. Untuk itu, perlu dilakukan integrasi antara aplikasi sistem tabungan dengan aplikasi dari perusahaan pialang. Aplikasi Sistem Tabungan menggunakan FIX, sedangkan aplikasi dari perusahaan pialang menggunakan EDI. Maka dibutuhkan waktu untuk memodifikasi salah satu sistem agar mengerti format dari sistem lainnya.
Bank ini ingin menambahkan fasilitas untuk memudahkan nasabahnya membeli saham perdana pada IPO melalui ATM. Untuk itu, perlu dilakukan integrasi antara aplikasi sistem tabungan dengan aplikasi dari perusahaan pialang. Aplikasi Sistem Tabungan menggunakan FIX, sedangkan aplikasi dari perusahaan pialang menggunakan EDI. Maka dibutuhkan waktu untuk memodifikasi salah satu sistem agar mengerti format dari sistem lainnya.
Sebuah bank dengan
aplikasi-aplikasinya yang canggih, tapi tanpa sistem EAI yang canggih pula,
akan mengalami kesulitan dalam menambah inovasi layanan baru terhadap para
nasabahnya. Di sini akan dijelaskan dua contoh kesulitan yang akan dialami
dalam menambahkan layanan baru:
Proses
penambahan layanan mobile banking akan menjadi beberapa bulan lebih lambat jika
implementor sistem mobile banking harus melakukan pemrograman untuk mengirim
transaksi dengan format SWIFT ke sistem kartu kredit dan FIX ke
sistem tabungan. Sistem mobile banking ini menggunakan XML (misalnya), dan
proses implementasi akan menjadi jauh lebih sederhana, jika semua komunikasi
dapat dilakukan dengan XML
Bank ini ingin menambahkan fasilitas untuk memudahkan nasabahnya membeli saham perdana pada IPO melalui ATM. Untuk itu, perlu dilakukan integrasi antara aplikasi sistem tabungan dengan aplikasi dari perusahaan pialang. Aplikasi Sistem Tabungan menggunakan FIX, sedangkan aplikasi dari perusahaan pialang menggunakan EDI. Maka dibutuhkan waktu untuk memodifikasi salah satu sistem agar mengerti format dari sistem lainnya.
Bank ini ingin menambahkan fasilitas untuk memudahkan nasabahnya membeli saham perdana pada IPO melalui ATM. Untuk itu, perlu dilakukan integrasi antara aplikasi sistem tabungan dengan aplikasi dari perusahaan pialang. Aplikasi Sistem Tabungan menggunakan FIX, sedangkan aplikasi dari perusahaan pialang menggunakan EDI. Maka dibutuhkan waktu untuk memodifikasi salah satu sistem agar mengerti format dari sistem lainnya.
Sumber:
https://amrin11zulmi.wordpress.com/2016/03/04/integrasi-aplikasi-perusahaan-eai/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar